Prabowo Baca Puisi Chairil Anwar Saat Kampanye Terbuka di Karawang

TEMPO | 29 Maret 2019 | 16:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hari ini, Jumat, 29 Maret 2019, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berkampanye di Lapangan Galuh Mas, Karawang. Di bawah terik matahari yang menyengat, di hadapan pendukungnya, Prabowo membaca puisi Chairil Anwar berjudul Karawang - Bekasi. "Demi mereka yang terbaring antara Karawang - Bekasi marilah kita rebut kemenangan 17 April nanti," kata Prabowo usai membacakan puisi yang dibuat tahun 1948 itu.

Prabowo mengajak pendukungnya untuk mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan ketat di hari pencoblosan nanti. "Mari kita sama-sama kerja keras 19 hari ini. periksa DPT kalau ada yang namanya keluar lima kali itu tidak benar," kata Prabowo. "Tanggal 17 April nanti, jaga TPS. Sambil bawa lontong, ketupat dan tikar, kita lebaran di TPS," kubu Prabowo.

Prabowo juga berpesan agar mereka menjaga pemilu berjalan jujur. Ia menyampaikan pesan itu karena kerap ditemukan kecurangan dalam pilpres. Ia pun menyinggung soal bagi-bagi duit dan DPT (daftar pemilih tetap) yang bermasalah. "Tiap lima tahun mereka curang. Mereka anggap rakyat bodoh. Bisa dibohongi, dengan dibagi-bagi duit. Saya dapat laporan ada 17 juta DPT yang bermasalah. Berapa pun suara yang didapat, masih ada cadangan 17 juta (suara) yang enggak jelas dari mana. Janganlah begini," kata Prabowo

"KPU mohon jangan izinkan kecurangan terjadi lagi. Saya tidak ada masalah siapa pun yang dipilih rakyat, saya akan tunduk dan patuh asal rakyat tidak dicurangi," dia menambahkan.

Pada pemilihan presiden 2014, Prabowo merasa pernah dicurangi. Menurutnya, terjadi kecurangan yang mengakibatkan ia dan pasangannya saat itu, Hatta Rajasa, kalah. Ia pernah menggugat hasil Pemilu 2014 ke Mahkamah Konstitusi. Selain itu, dia juga keberatan dengan penerapan sistem noken di Papua. "Saya tidak ada masalah siapa pun yang dipilih rakyat, saya akan tunduk dan patuh asal rakyat tidak dicurangi," kata Prabowo.

Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk kembali maju pilpres. Bahkan, dia berandai-andai bakal menyelenggarakan pemilu yang bersih jika nanti terpilih menjadi presiden. "Saya bersaksi di hadapan saudara sekalian. Seandainya menerima mandat dari rakyat, terpilih jadi presiden, kemudian saya jalankan lima tahun pemerintahan, akan bikin pemilu bersih terbuka dan transparan yang paling murah. Kalau saat itu saya kalah saya akan bangga saya kalah karena bukan menang hasil curang," kata Prabowo.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait